Tarutung – Masuk daerah rawan bencana alam dengan kondisi geografis berbukit-bukit, Wakil Bupati Tapanuli Utara Sarlandy Hutabarat SH memimpin apel kesiapsiagaan bencana di Kabupaten Tapanuli Utara turut dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di lapangan Stadion Mini Serbaguna, Tarutung, Senin (9/11/2020).
Wakil Bupati Sarlandy Hutabarat SH memaparkan wilayah Taput terdiri dari 15 Kecamatan dengan luas kira-kira 3.800 Km, dilalui 2 jalur sesar aktif yaitu jalur Patahan Renun dan jalur Patahan Toru, ada Dolok Martimbang sebagai gunung berapi masih aktif sehingga wilayah rawan terjadi gempa bumi.
“Kondisi topografi ini cenderung miring dan terjal, selain itu curah hujan yang tinggi turut menyebabkan rawan bencana longsor, banjir, angin puting beliung dan kerusakan kawasan pemukiman serta lahan pertanian,” kata Sarlandy.
Mencermati kondisi serta kecenderungan perubahan iklim tidak dapat diprediksi mendorong pentingnya upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai bencana.
“Paradigma penanggulangan bencana telah berubah dari upaya responsif menjadi preventif yang berarti upaya pencegahan dan kesiapsiagaan merupakan motor utama dalam penanggulangan bencana. Gelar apel ini merupakan momentum untuk menyatukan gerak langkah bersama menuju Tapanuli Utara yang tangguh dan aman dari bencana. Melalui kesiapsiagaan penanggulangan bencana kita wujudkan masyarakat dan lembaga yang tanggap dan tangguh menuju Tapanuli Utara yang lebih maju,” ujarnya.
Usai apel, Wabup Sarlandy Hutabarat bersama Forkopimda memeriksa pasukan dan juga kesiapan peralatan dari semua unsur pasukan.
Apel Kesiapsiagaan diikuti oleh personel TNI/Polri, Satpol PP/Damkar, Dinas Kesehatan dan beberapa Instansi terkait serta beberapa organisasi masyarakat. (als/eki)